Minggu, 23 November 2014

ALGORITMA PEMROGRAMAN

PRAMUDITA KUSUMA WARDANI
56413890

2IA14


PROGRAM STRUK BELANJA


/*PROGRAM STRUK BELANJA*/
/*membuat struk belanja*/

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream>
main()
{
int jml,harga,tunai;
float jum_bayar,total,kembalian,jum_harga;
char produk [20];
double tot_beli, potongan;

puts("Masukan Nama Produk= "); gets (produk);
printf ("Masukan Harga= "); scanf("%d",&harga);
printf ("Masukan Jumlah Beli= "); scanf("%d",&jml);
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("             Pramudita's           \n");
printf ("======================================");
printf ("Nama Produk =%s\n",produk);
printf ("Harga = Rp. %d\n",harga);
printf ("Jumlah Beli = Rp. %d\n",jml);
jum_harga =jml*harga;
printf("total pembelian = Rp. %1.1f \n,jum_harga);
printf ("=======================================(+)\n");
std::cout<<"total pembelian Rp. ";
sttsd::cin>>tot_beli;
if (tot_beli>=200000)
potongan = 100000;
std::cout<<"besarnya potongan Rp. "<<potongan<<std:endl;
ju_bayar = tot_beli-potongan;
std::cout<<"jumlah yang harus dibayarkan Rp. "<<jum_bayar;
printf("\n Tunai= Rp. ");scanf("%d,&tunai);
printf("===================================(-)\n");
kembalian=tunai-jum_bayar;
printf("Kembalian =Rp. %1.1f \n", kembalian);
printf("===================================\n");
printf(\t Terima Kasih\n");
printf("-----------------------------------(-)\n");
printf(" Pramudita \n");
getch;
}






Logika Program
Ø   Main() adalah fungsi utama. Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat eksekusi program.
Ø    #include bukanlah pernyataan, sehingga tidak diakhiri dengan tanda titik koma (;), digunakan untuk memerintahkan compiler untuk menyertakan file header
Ø    File Header adalah file dengan eksetensi h (*.h) yaitu file bantuan yang digunakan untuk menyimpan daftar-daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program.
<stdio.h> merupakan library pada Bahasa C yang digunakan untuk operasi input-output
<conio.h> diperlukan bila menggunakan clrscr()
<iostream.h> digunakan pada program yang melibatkan objek cout dan cin
Ø   Int jml, harga, tunai yaitu membuat variabel dengan tipe data integer (bilangan bulat). Format pada tipe data int yaitu %i dan %d
Ø  Float jum_bayar, total yaitu membuat variabel dengan tipe data float (bilangan pecahan). Format pada tipe data float yaitu %f.
Ø Char prodk[20] yaitu membuat variabel dengan tipe data char dan memiliki maksimal panjang 20 karakter. Format pada tipe data char yaitu %c.
Ø      Double tot_beli yaitu membuat variabel dengan tipe data double. Format pada tipe data double yaitu %|f
Ø      Puts merupakan perintah untuk mencetak string di layar
Ø      Gets digunakan untuk memasukkan data berupa string
Ø      Scanf digunakan sebagai inputan



Ø      Printf digunakan sebagai keluaran

 Ø   Karakter escape yaitu karakter yang ditulis dengan awalan tanda \ diikuti dengan                 karakter tertentu yang memiliki sebuah tingkah laku


Ø      Cin>> berfungsi sebagai inputan
Ø      Cout<< berfungsi sebagai keluaran
Ø     if (tot_beli>=200000)
            potongan = 100000;
merupakan percabangan dari Bahasa C. Jika nilai dari tot_beli lebih besar atau sama dengan 200000 maka nilai potongan nya 100000.
Ø   Getch() digunakan untuk membaca sebuah karakter dengan sifat karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan enter

sumber: 
http://staff.unipdu.ac.id/nufan/2013/11/11/mengenal-bahasa-pemrograman-c-dan-c/
http://comput-techno.blogspot.com/2013/01/pengertian-dari-c-beserta-fungsi.html

Jumat, 21 November 2014

MATEMATIKA INFORMATIKA

PRAMUDITA KUSUMA WARDANI
56413890
2IA14

MANIPULASI FUGSI NUMERIK

1.        Jika diketahui Yn = 8n dan Zn = 2 untuk n ≥ 0 dan Xn = Yn + Zn, maka...
A.    Xn = 8n + 8
B.      Xn = 8 + 8n
C.    Xn = 8n
D.     Xn = 8n + 2
E.      Xn = 2 + 8n

JAWAB:

Jumlah dari dua fungsi numerik adalah sebuah fungsi numerik yang harganya pada n tertentu sama dengan jumlah harga-harga dari kedua fungsi numerik pada n. Jika Yn = 8n dan Zn = 2 dan Xn = Yn + Zn maka Xn = 8n + 2

2.        Jika diketahui Yn = 4n dan Zn = 6 untuk n ≥ 0 dan Xn = Yn . Zn, maka...
A.    Xn = 4n
B.      Xn = 6(4n )
C.    Xn = 4(6n )
D.     Xn = 6
E.      Xn = 4n (6)

JAWAB :

Hasil kali dari dua fungsi numerik adalah sebuah fungsi numerik yang harganya pada n tertentu sama dengan hasil kali harga-harga dari kedua fungsi numerik pada n.Jika Yn = 4n dan Zn = 6 dan Xn = Yn . Zn maka Xn = 6(4n) 

3.        Jika Xn = 6n dan Yn = S-2 untuk n ≥ 0, maka...
A.     Yn = 6n+2
B.      Yn = 62
C.    Yn = 6n-2
D.     Yn = 6n
E.      Yn = 62n

JAWAB :

Misalkan An adalah sebuah fungsi numerik dan i adalah sebuah integer positif. Kita gunakan S-iA untuk menyatakan fungsi numerik yang nilainya sama dengan A n+i pada n ≥ 0.
Dengan rumus : S-iA = A n+i
Jika Xn = 6n dan Yn = S-2 maka Yn = 6n+2

4.   Jika An = 3n dan Bn = ΔA untuk n ≥ 0,maka....
A.    Bn = 3n + n
B.      Bn = 3n – n
C.    Bn = 3n-1
D.     Bn = 3n+1 – 3n
E.      Bn = 3n+1 + 3n

JAWAB :

ΔA adalah beda maju dari An. Beda maju (forward difference) dari sebuah fungsi numerik An adalah sebuah fungsi numerik yang dinyatakan dengan ΔA , dimana harga ΔA pada n sama dengan harga An+1 - An sehingga jika An = 3n dan Bn = ΔA maka Bn = 3n+1 – 3n

  1. Jika bn = 7n , n ≥ 0 dan en = Δb, tentukan  maka en= …
A.  en = 7 n+1, n ≥ 0
B.   en  = 7 n+1-7n, n ≥ 0
C. en  = 7 n, n ≥ 0
D.  en  = 7 n-1  + 7n, n ≥ 0
E.   en  = 7 n – 7n, n ≥ 0

JAWAB :

ΔA adalah beda maju dari bn. Beda maju (forward difference) dari sebuah fungsi numerik bn adalah sebuah fungsi numerik yang dinyatakan dengan ΔA , dimana harga ΔA pada n sama dengan harga An+1 - An sehingga jika bn = 7n dan en = ΔA maka  en = 7n, n  0

  1. Jika diketahui Yn = 2n dan Zn = 4 untuk n ≥ 0 dan Xn = Yn . Zn, maka...
    1. Xn = 2n
    2. Xn = 2(4n )
    3. Xn = 4(2n )
    4. Xn = 4
    5. Xn = 2n (4)

JAWAB :

Hasil kali dari dua fungsi numerik adalah sebuah fungsi numerik yang harganya pada n tertentu sama dengan hasil kali harga-harga dari kedua fungsi numerik pada n.Jika Yn = 2n dan Zn = 4 dan Xn = Yn . Zn maka Xn = 4(2n) 




Sabtu, 08 November 2014

Microsoft Kenalkan Office untuk iOS


KOMPAS.com - Microsoft kini menyediakan aplikasi produktivitas, Office di platform iOS milik Apple. Pengguna iPhone kini bisa menggunakan aplikasi Word, Excel, dan PowerPoint di perangkat mereka secara gratis mulai Kamis (6/11/2014).

Sebelumnya, terdapat dua versi aplikasi Microsoft Office di perangkat mobile iOS, yaitu Office Mobile for iPhone dan aplikasi Word, Excel, dan PowerPoint untuk iPad.

Dengan dirilisnya satu aplikasi Office untuk semua perangkat tersebut, maka semua pengguna perangkat iOS 7 atau yang lebih tinggi bisa menikmati aplikasi-aplikasi produktivitas Microsoft walaupun mereka tidak berlangganan Office 365.

"Pelanggan Office 365 tetap memiliki keuntungan dengan bisa mengakses semua fitur Office lintas perangkat, dengan kemampuan editing dan kolaborasi, penyimpanan OneDrive tak terbatas, integrasi Dropbox, serta sejumlah keuntungan lainnya," demikian ujar Jon Case, Corporate Vice President Microsoft seperti dikutip KompasTekno dariRead Write (6/11/2014).

Office 365 sendiri mensyaratkan penggunanya berlangganan dengan biaya  7 dollar AS per bulan (sekitar Rp 85 ribu).

Aplikasi Microsoft Office tersebut baru tersedia untuk platform iOS. Sementara untukplatform Android, baru tersedia versi preview-nya. Pengguna Android bisa memasang aplikasi Microsoft Office ke dalam perangkat mereka dengan melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

sumber: http://tekno.kompas.com/read/2014/11/08/17270087/Microsoft.Kenalkan.Office.untuk.iOS

Digital Customer Relationship Management (CRM)

Artikel ini akan mengelaborasi lebih lanjut apa saja yang perlu dilakukan dalam membangun strategi Digital CRM.

Database
Digital CRM tidak akan jauh dengan database dari pelanggan, atau calon potensial dari produk kita. Nah yang perlu diperhatikan ketika mengumpulkan database, seharusnya ada standar informasi yang sama dari beragam kampanye yang dibuat. Karena database ini punya tujuan untuk jangka panjang.
Saya selalu yakin ada beberapa hal mendasar yang perlu kita simpan dari data pelanggan: Nama, tanggal lahir, kota, alamat e-mail. Empat hal mendasar ini harus ada di setiap formulir pertanyaan yang kita buat. Mengapa? Karena penting untuk masa depan, misalnya untuk mengkontak mereka ketika membuat kegiatan di kota tertentu, atau apabila produk yang dimiliki oleh perusahaan rentang usia, dan segmen sangat luas. Misalnya perusahaan seperti Toyota atau Nestle, mereka punya produk yang relevan di setiap tahapan kehidupan seseorang.
Ambil contoh produk Toyota. Untuk keluarga muda dan price sensitive ada Avanza, ketika mereka lebih mapan ada Kijang, dan seterusnya. Nestle juga begitu, ada susu formula untuk ibu Hamil, lalu balita, susu untuk anak-anak di masa pertumbuhan dan seterusnya. Kalau kita punya data ini, maka bisa dianalisis dan memberikan informasi yang relevan untuk konsumen.

Komunitas
Beberapa brand ada yang membuat, dan memang relevan untuk membangun komunitas penggunanya untuk membangun loyalitas konsumennya. Ini juga bisa menjadi salah satu medium untuk melakukan CRM. Komunitas ini bisa dibangun melalui social media, atau berinvestasi membuat komunitas sendiri. Misalnya Starbucks yang punya website khusus My Statbucks Idea.
Walaupun membangun komunitas sendiri, di luar komunitas brand di social media itu sangat jarang karena pertama konsumen sendiri merasa lebih nyaman membuat komunitas yang independen,  kedua, investasi membangun komunitas itu besar, dan sifatnya jangka panjang.

Pengalaman dan Eksklusivitas
Untuk membangun loyalitas konsumen, maka dibutuhkan sebuah pengalaman yang lebih yang diberikan kepada mereka sebagai bentuk penghargaan atas loyalitasnya. Eksekusinya bisa sangat beragam, bisa dalam bentuk digital juga, atau terintegrasi dengan kegiatan offline.
Misalnya untuk yang digital dalam bentuk kupon diskon, atau pembelian dengan bonus produk tertentu yang hanya diberikan pada mereka yang ada dalam database. Atau bila dikaitkan dengan kegiatan offline, membuat workshop khusus bagi anggota-anggota yang tergabung dalam komunitasnya. Atau apabila mempunyai komunitas konsumennya sendiri, maka bisa juga melakukan peluncuran eksklusif sebuah produk di komunitasnya terlebih dahulu.
Pengalaman yang diberikan ke pelanggan itu tidak harus yang besar dan mahal, tapi yang terpenting buat konsumen adalah, secara emosional mereka merasa didengar, dan bagian penting dari perusahaan. Karena pemasaran di era digital kan tentang interaksi dan kolaborasi.

Frekuensi & Relevansi
Hal lain yang juga perlu diperhatikan, dan terkadang terlupa tentang digital CRM, khususnya terkait dengan e-mail blast, adalah menjaga harmoni frekuensi dan relevansi informasi. E-mail marketing walaupun terkesan kuno, tapi sebenarnya sangat efektif apabila informasinya relevan, dan frekuensinya diatur agar tidak membuat konsumen jenuh.
Misalnya, dulu saya selalu semangat menerima newsletter Air Asia, karena selalu menginformasikan promo dengan periode yang rasional. Tapi sekarang ketika promo, dan diskonnya sudah ngalahin Ramayana, dalam artian hampir tiap hari diskon, dan newsletter dikirim hampir tiap minggu. Promonya jadi kurang menarik, bahkan terkesan sampah, dan jarang dibaca lagi.
Kedua soal relevansi, apabila punya database yang sangat banyak, dan rentang produknya sangat beragam, perlu dipilah informasi yang akan disebarkan apakah relevan dengan audiens kita atau tidak. Oleh karena itu standarisasi informasi yang dikumpulkan dari database menjadi penting untuk melakukan kategorisasi.
Hal lainnya yang bisa dilakukan untuk mempertajam relevansi, misalnya audiens boleh memilih kategori informasi apa yang ingin mereka tahu sehingga investasinya lebih efektif, dan tidak merusak persepsi brand, karena dicap sebagai spam.
Apakah Anda setuju dengan pendapat ini? Apakah di perusahaan Anda juga menganggap digital CRM itu penting?

Tuhu Nugraha Dewanto

sumber: http://media.kompasiana.com/new-media/2012/08/04/digital-customer-relationship-management-crm-482392.html

Minggu, 02 November 2014

AP 3 - FILE RELATIF PADA COBOL

NAMA     : PRAMUDITA KUSUMA WARDANI
NPM       : 56413890
KELAS    : 2IA14

FILE RELATIF

            Organisasi file secara relatif (relative file) adalah file yang recordnya dibedakan dengan dasar suatu nomor record relative. Nomor relative dapat berkisar dari nomor record 1 sampai dengan nomor record 327667.
            Nomor record relative ini tidak turut direkamkan dalam file, sehingga panjang recordnya adalah sepanjang record yang ditentukan tanpa nomor record relatifnya. Panjang record untuk file relative adalah mempunyai panjang yang tetap.

        IDENTIFICATION DIVISION PADA FILE RELATIF
Isi dan bentuk dari identification division untuk organisasi file secara relatif sama dan tidak berbeda dengan identification division pada organisasi file secara sequential,maupun organisasi file secara indeks.

III.            ENVIRONMENT DIVISION
Pada divisi ini entri pada select case har adalah  disebutkan organitionis relative.
Bentuk entri pada SELECT clause adalah sebagai berikut:

    File-Control.
    Select nama-file ASSIGN TO DISK
    ;ORGANIZATION IS RELATIVE

                                           SEQUENTIAL [,RELATIVE KEY IS nama-data]
    [;ACCESS MODE IS                        RANDOM
                                                DYNAMIC   , RELATIVE KEY IS nama-data-1
                            [;FILE STATUS IS nama-data-2]

            Organisasi file secara relative, dapat diakses baik secara urut, acak maupun dinamik, sama dengan pengaksesan pada organisasi file secara indek. Pada mode akses urut ( sequential access mode), record diakses dengan urutan nomor record relative dari kecil ke besar. Pada mode access secara urut ( random access mode), urutan dari record di file tidak urut berdasarkan nomor record relative tetapi pengaksesan record diatur oleh programmer. Masing masing record yang diinginkan adapat dilakukan dengan meletakan suatu nilai nomor record relative tertentu pada kunci relative sebelum perintah- perintah pengaksesan file dikerjakan. Dengan cara demikian, maka posisi record yanga akan diinginkan akan langsung di tuju. Pada mode akses dinamik ( dynamic access mode), access dapat merupakan gabungan antara access secara urut maupun access secara acak.
            RELATIVE KEY clause menunjukkan nama – data yang dipergunakna sebagai kunci realatif, yag sudah harus disebutkan terlebih pada record description entri  dalam DATA DIVISION. Nama-data ini dapat berupa grup data item atau elementeri data item yang berbentuk numeric.  RELATIVE KEY clause  harus disebutkan untuk mode access acak atau mode access dinamik, sedang pada mode access urut, dapat disebutkan bila akan dipergunakan statement START untuk menempatkan posisi record pada nomor relative tertentu.
            FILE STATUS clause  digunakan untuk menunnjukan jenis kesalahan yang terjadi dari suatu hasil proses operasi file . Jenis kesalahan ini ditunjukkan oleh suatu nilai sepanjang dua (2) karakter yang disimpan pada nama – data yang disebutkan pada clause ini dan sudah disebutkan terlebih dahulu pada WORKING -  STORAGE SECTION atau pada LINKAGE SECTION.

Nilai
Jenis
00
Tidak terjadi kesalahan
10
Akhir dari file ( END OF FILE )
21
Tidak bisa merekam pola sequential akses mode, kunci relatif tidak urut
22
Nilai kunci relative tidak unik
23
Record tidak ketemu ( no record found )
24
Disk penuh ( Disk Space Full )
30
File tidak ada ( File Not Found )
91
Strukture file rusak



IV.            DATA DIVISION PADA FILE RELATIF
DATA DIVISION pada file relatif sama dengan DATA DIVISION pada organisasi file secara sequential. Maupun pada organisasi file secara indeks,yaitu mengandung file description entry.
Contoh sebagai berikut :

LABEL RECORD IS STANDARD
VALUE OF FILE-ID IS nama-file di label

   V.            PROCEDURE DIVISION PADA FILE RELATIF
Statement khusus yang dipergunakan pada file relatif di dalam PROCEDURE DIVISION sama dengan yang ada di file indeks,yaitu dapat dibentuk dari verb OPEN,CLOSE,READ,WRITE,REWRITE,START dan DELETE.

a)      OPEN VERB
Digunakan untuk membentuk statement OPEN yang digunakan untukmembuka file yang akan diakses.Bentuk dari statement OPEN pada file indeks adalah sebagai berikut :

Ø  OPEN INPUT menunjukan file dibuka sebagai file input,yaitu file yang dibuka untuk tujuan sebagai input atau data akan dibaca (READ) dari file ini.
Ø  OPEN OUTPUT menunjukan file dibuka sebagai file output,yaitu file yang dibuka untuk tujuan sebagai output atau data yang akan direkamkan (WRITE) pada file ini.
Ø  OPEN I-O menunjukan file dibuka baik sebagai file input ataupun output,yaitu file yang dibuka untuk tujuan sebagai input dan output sekaligus dapat dibaca (READ),di modifikasi atau dibetulkan terlebih dahulu jika salah.Kemudian memungkinkan untuk direkamkan kembali (REWRITE atau WRITE) pada posisi yang sama.Pada mode akses secara urut (sequential access mode).Statement WRITE pada OPEN I-O tidak boleh dipergunakan harus menggunakan REWRITE.
Contoh:
OPEN INPUT REKAMAN → Menunjukkan file REKAMAN dibuka sbg file input, data akan dibaca dari file ini OPEN OUTPUT BARANG→ File BARANG dibuka sebagai file output, data akan direkamkan pada file ini OPEN I-O HUTANG → Menunjukkan file HUTANG dibuka sebagai file input dan file output sekaligus Pada mode akses urut, statement WRITE pada OPEN I-O tidak boleh digunakan, harus menggunakan statement REWRITE.
b)     CLOSE VERB
Setelah operasi file selesai,maka semua file yang masih terbuka harus ditutup.Untuk menutup file dipergunakan statement CLOSE.
Bentuk dari statement CLOSE:
CLOSE nama-file-1 [WITH LOCK] [,nama-file-2 [WITH LOCK]]

Bentuk dan penggunaan statement CLOSE ini sama persis dengan organisasi file secara sequentional atau pada organisasi file secara indeks.

c)      WRITE VERB
Write verb digunakan untuk membentuk statement WRITE yang berguna untuk merekamkan data pada record tertentu di file yang telah dibuka dengan statement OPEN. Untuk mode akses secara urut (sequentional access mode).Statement WRITE digunakan untuk file yang dibuka sebagai file output(OPEN OUTPUT),sedang pada mode akses secara acak (random access mode) dan mode akses secara dinamik (dynamic access mode),statement WRITE dapat digunakan untuk file yang dibuka sebagai file output (OPEN OUTPUT).atau sebagai file input dan output sekaligus (OPEN I-O).
Bentuk dari statement WRITE :
WRITE nama-record [FROM nama-data]
                       [:INVALID KEY,statement-imperatip]


Dengan statement WRITE ini,data yang ada di storage nama-record atau diambil dari (FROM) storage nama-data akan direkamkan data pada record,nilai dari field kunci harus unik,kalau tidak,maka data tidak akan terekam dan statement-imperatip pada INVALID KEY akan dikerjakan bila disebutkan.
Nilai dari nama-data pada RELATIVE KEY clause yang menunjukan posisi nomor record relatif di file harus merupakan nomor record relatif yang record tersebut belum terisi dengan data.Bila pada record tersebut sudah terisi dengan data,maka ini berati nomor record relatif tersebut tidak unik.

d)     READ VERB
Statement READ digunakan untuk membaca record yang ada di file.Ada 2 bentuk statement READ yang tersedia untuk ini :
Bentuk statement READ yang ke-1 :
READ nama-file [NEXT] RECORD [INTO nama-data]
                [; AT END statement-imperatip]

Bentuk statement READ yang ke-2 :
READ nama-file RECORD [INTO nama-data] [; INVALID KEY statement-imperatip]

Bentuk ke-1 yang tanpa menggunakan NEXT option digunakan pada sequential access mode. Sedangkan yang menggunakan NEXT option digunakan pada dynamic access mode untuk membaca record secara urut.
INVALID KEY clause pada statement READ ini akan terjadi bila pembacaan record sudaah mencapai akhir dari file ( End Of File) dan statement imperative akan dikerjakan bila dituliskan . Bila INVALID KEY clause tidak disebutkan, tetapi menggunakn DEKLARATIF regition, maka control terhadap akhir file tersebut akan dilakuakn pada region tersebut.Pada bentuk kesatu ini, bila pembacaan record sukses, maka nilai kunci relative yang disebutka dengan suatu nama – data yang disebutkan pada RELATIF KEY clause akan diiisi dengan suatu nilai yang menunjukan nilai record relative posisi record yang dibaca tersebut.
Bentuk ke dua ada random access mode atau pada dinamik access code untuk record yanga kan dibaca secara acak, yaitu pembacaan yang dapat langsung pada record tertentu sesuai dengan kunci relative tertentu .
INVALID KEY clause pada statement read bentuk kedua ini akan terjadi bila pembacaan tidak menentukan record yang sesuai dengan kunci nomor record relative yang diinginkan dan statement imperative akan dikerjakan bila dituliskan . Bila INVALID KEY clause tidak disebutkan tetapi menggunakan DECLARATIVE  region  maka control terhadap hal ini akan dilakukan pada region tersebut. Baik pada bentuk kesatu maupun bentuk ke dua , INTO phrase digunakan untuk memindahkan hasil record yang di baca ke lokasi storage yang lain yaitu dimana data yang disebutkan.

e)      START VERB
Statement START digunakan untuk menempatkan pembacaan record pada posisi record sesuai dengan nilai nomor relatif tertentu yang diinginkan. Statement ini hanya boleh dipergunakan untuk file yang diakses secara sequential access mode atau secara dynamic access mode yang dibuka sebagai file input atau file I-O. Bentuk dari statement  START pada file relative sama dengan bentuk file indeks :

                                                        IS EQUAL TO
                                                        IS =
START nama-file         KEY         IS GREATER THAN            nama-data
                                                        IS >
                                                        IS NOT LESS THAN
                                                        IS NOT <

Bila digunakan IS EDUAL TO atau IS = maka penempatan posisi akan berada posisi nomor record relative yang sesuai dengan nilai nama data yang disebutkan. Bila digunakan IS GREATER THEN atau IS > atau IS NOT LESS THAN atau IS NOT <. Maka penempatan posisi akan berada pada record yang nomor record relatifnya lebih besar dari nilai nama data yang disebutkan.
Bila KEY phrase  tidak disebutkan maka penempatan posisi akan berada pada record yang nilai nomor recordnya relative sama dengan nilai nama data pada RELATIF KEY terakhir yang ada di storage.
INVALID KEY clause pada statement START ini akan terjadi bila posisi record yang dicari tidak ketemu dan statement imperative akan dikerjakan bila dituliskan bila  IN VALID KEY clause tidak disebutkan tetapi menggunnakan DECLARATIF region.  Maka control terhadap keadaan ini akan dilakukan pada region tersebut.

f)       REWRITE VERB
Statement REWRITE digunakan untuk merekam ulang record yang sudah pernah direkam.Statement ini biasanya digunakan untuk meremajakan (up-date) atau mengoreksi nilai record tertentu yang sudah terekam,yaitu dengan jalan merekamkan ulang (REWRITE) dengan nilai data yang baru.Bentuk dari statement REWRITE :

    REWRITE nama-record [FROM nama-data]
                    [;INVALID KEY statement –imperatif]


Untuk file sequential access mode,statement READ sebelum statementREWRITE harus dikerjakan dengan sukses,kalau tidak maka pelaksanaan statement REWRITE menjadi tidak sah (INVALID).Juga pada file sequential access mode,nilai nomor record relatif tidak boleh dirubah,kalau berubah maka akan terjadi INVALID KEY dan statement-imperatip akan dikerjakan.
Untuk file random acces mode  atau  dynamic access mode  record yang akan dirubah ditentuka langsung dari nomor record relatifnya, tidak perlu digunakan statement READ terlebih dahulu untuk membaca record tersebut.Kondisi INVALID KEY terjadi bila nomor record relative tidak ada di disk.

g)      DELETE VERB
Statement DELETE digunakan untuk menghapus record tertentu dari file.Bentuk dari statement DELETE :

  DELETE nama-file RECORD
                 [;INVALID KEY statement-imperatif]
Untuk file sequential access mode,sebelum record dihapus,record tersebut harus dibaca terlebih dahulu dengan statement READ yang harus dikerjakan dengan sukses.Untuk file random access mode atau dynamic access mode,record yang akan dihapus ditentukan langsung dari nomor record relatifnya,tidak perlu digunakan statement READ terlebih dahulu untuk membaca record tersebut.Kondisi INVALID KEY terjadi bila nomor record relatif tidak ada di disk.

Contoh Program File Relatif pada Bahasa Pemrograman COBOL
1      IDENTIFICATION DIVISION.
2      PROGRAM-ID. RELATIF.
3      AUTHOR. NAUFAN SURYA.
4      SECURITY. PROGRAM MEMASUKKAN DATA ORGANISASI FILE RELATIF
5                MODE AKSES DINAMIK.
6      ENVIRONMENT DIVISION.
7      INPUT-OUTPUT SECTION.
8      FILE CONTROL.
9          SELECT FILE-MHS            ASSIGN TO DISK
10         ORGANIZATION               IS RELATIVE
11         ACCESS MODE                IS DYNAMIC, RELATIVE KEY IS LOKASI-REC
12         FILE STATUS                IS STATUS-SALAH.
13     DATA DIVISION.
14     FILE SECTION.
15     FD FILE-MHS.
16         LABEL RECORD               IS STANDARD.
17         VALUE OF FILE-ID           IS ‘RELATIF.DAT’
18         DATA RECORD                IS RECORD-MAHASISWA.
19     01  RECORD-MAHASISWA.
20         02  NAMA-MHS               PIC A(25).
21         02  ALAMAT-MHS.
22             03  JALAN              PIC X(20).
23             03  KOTA               PIC A(15).
24         02  TGL-DAFTAR.
25             03  TANGGAL            PIC 99.
26             03  BULAN              PIC 99.
27             03  TAHUN              PIC 99.
28         02  IP-MHS                 PIC 99V99.
29     WORKING-STORAGE SECTION.
30     77  LOKASI-REC                 PIC 99V99.
31     77  NO-MHS-MASUK               PIC 9(5).
32     77  STATUS-SALAH               PIC XX.
33     01  SUDAH-BENAR                PIC X.
34         88  BENAR                  VALUE ‘Y’, ‘y’.
35         88  SALAH                  VALUE ‘T’, ‘t’.
36     01  MASUKKAN-LAGI-TIDAK PIC X.
37         88  LAGI                   VALUE ‘Y’, ‘y’.
38         88  TIDAK                  VALUE ‘T’, ‘t’.
39     01  RECORD-MAHASISWA-MASUK.
40         02  NAMA-MHS-MASUK         PIC A(25).
41         02  ALAMAT-MHS-MASUK.
42             03  JALAN-MASUK        PIC X(20).
43             03  KOTA-MASUK         PIC A(15).
44         02  TGL-DAFTAR-MASUK.
45             03  TANGGAL-MASUK      PIC 99.
46             03  BULAN-MASUK        PIC 99.
47             03  TAHUN-MASUK        PIC 99.
48         02  IP-MHS-MASUK           PIC 99V99.
49     SCREEN SECTION.
50     01  HAPUS-LAYAR.
51         02  BLANK SCREEN.
52     01  LAYAR-DATA.
53         02  LINE 4 COLUMN 5        ‘NOMER MAHASISWA  :’.
54         02  COLUMN PLUS 1          PIC 9(5) TO NO-MHS-MASUK REQUIRED.
55         02  LINE 6 COLUMN 5        ‘NAMA MAHASISWA   :’.
56         02  COLUMN PLUS 1          PIC A(25) TO NAMA-MHS-MASUK.
57         02  LINE 8 COLUMN 5        ‘ALAMAT MAHASISWA :’.
58         02  LINE 9 COLUMN 5        ‘JALAN            :’.
59         02  COLUMN PLUS 1          PIC X(20) TO JALAN-MASUK.
60         02  LINE 10 COLUMN 5       ‘KOTA             :’.
61         02  COLUMN PLUS 1          PIC A(15) TO KOTA-MASUK.
62         02  LINE 12 COLUMN 5       ‘TANGGAL DAFTAR   :’.
63         02  COLUMN PLUS 1          PIC 99 TO TANGGAL-MASUK AUTO.
64         02  COLUMN PLUS 1          ‘-‘.
65         02  COLUMN PLUS 1          PIC 99 TO BULAN-MASUK AUTO.
66         02  COLUMN PLUS 1          ‘-‘.
67         02  COLUMN PLUS 1          PIC 99 TO TAHUN-MASUK AUTO.
68         02  LINE 14 COLUMN 5       ‘INDEKS PRESTASI   :’.
69         02  COLUMN PLUS 1          PIC 99V99 TO IP-MHS-MASUK.
70     PROCEDURE DIVISION.
71     RUTIN-UTAMA SECTION.
72     BUKA-FILE.
73         OPEN OUTPUT FILE-MHS.
74     MULAI.
75         MOVE                      SPACE TO SUDAH-BENAR
76         PERFORM                   MASUKKAN-DATA UNTIL BENAR
77         PERFORM                   REKAM-DATA
78         PERFORM                   ADA-LAGI-TIDAK.
79     SELEKSI-MASUKKAN-LAGI-TIDAK.
80         IF LAGI
81           GO TO MULAI.
82     SELESAI.
83         CLOSE FILE-MHS
84         STOP RUN.
85     RUTIN-BAGIAN SECTION.
86     MASUKKAN-DATA.
87         DISPLAY                   HAPUS-LAYAR
88         DISPLAY                   LAYAR-DATA
89         ACCEPT                    LAYAR-DATA.
90         DISPLAY (18, 5)           ‘SUDAH BENAR (Y/T) ?’
91         ACCEPT  (  ,  )           SUDAH-BENAR.
92     REKAM-DATA.
93         MOVE ‘ ‘                  TO STATUS-SALAH
94         COMPUTE                   LOKASI-REC = NO-MHS-MASUK – 8009
95         WRITE                     RECORD-MAHASISWA FROM RECORD-MAHASISWA
96         PERFORM                   SELEKSI-REKAMAN.
97     ADA-LAGI-TIDAK.
98         DISPLAY (20, 5)           ‘ADA LAGI DATA LAINNYA (Y/T) ?’
99         ACCEPT  (  ,  )           MASUKKAN LAGI TIDAK.
100    SELEKSI REKAMAN.
101        IF STATUS-SALAH = ’22’
102        DISPLAY (18, 5)           ‘TIDAK TEREKAM, NILAI KUNCI TIDAK UNIK’.
103        IF STATUS-SALAH = ’24’
104        DISPLAY (18, 5)           ‘TIDAK TEREKAM, DISK PENUH’.
Penjelasan (logika program):
Ada beberapa perbedaan yang pokok antara organisasi file relatif dengan organisasi file indeks, yaitu:
(A). Pada SELECT clause dalam ENVIRONMENT DIVISION:
9                 FILE-CONTROL.
10               SELECT FILE-MHS ASSIGN TO DISK
11               ORGANIZATION IS RELATIVE
12               ACCES MODE IS DYNAMIC, RELATIVE KEY IS LOKASI-REC
13               FILE STATUS IS STATUS-SALAH.
Entry dalam SELECT clause harus disebutkan ORGANIZATION IS RELATIVE. Sedangkan kalau digunakan mode akses dinamik, maka harus disebutkan nama-data RELATIVE KEYnya. LOKASI-REC pada contoh program ini adalah nama-data yang dihubungkan dengan nomor record relaifnya.
(B). Nomor record relatif tersebut tidak menjadi bagian dari data record, tetapi disebutkan tersendiri dalam DATA DIVISIONsebagai berikut:
30      77  LOKASI-REC     PIC 9999.
(C). Pada waktu merekamkan data, record data tersebut akan direkamkan pada posisi nomor record relatif yang disebutkan:
92      REKAM-DATA
93               MOVE ‘  ‘   TO STATUS-SALAH
94               COMPUTE LOKASI-REC = NO-MHS-MASUK – 8009
95               WRITE RECORD-MAHASISWA FROM RECORD-MAHASISWA-MASUK
96               PERFORM  SELEKSI-REKAMAN.
Tampak bahwa data akan direkamkan pada posisi nomor record relatif LOKASI-REC yang mempunyai hubungan dengan nomor mahasiswa, yaitu NO-MHS-MASUK dikurangi dengan nilai 8009.
Maksud dari hubungan ini adalah misalnya nomor mahasiswa 8010 akan direkamkan pada posisi nomor relative 1, nomor mahasiswa 8011 akan direkamkan pada posisi nomor record relatif 2 dan seterusnya.


SUMBER:

Hartono, Jogiyanto, MBA. 2004.  Teori dan Aplikasi Program Komputer
      Bahasa Cobol dengan 343 Contoh Program. Jogjakarta: Andi offset
https://abumuqaffa.wordpress.com/2010/06/03/contoh-program-file-relatif-pada-bahasa-pemrograman-cobol/
http://namiranamira.blogspot.com/2012/04/file-relatif.html